Tidak terasa kita sudah dihadapan bulan agung dan mulia yaitu bulan ramadhan. Bulan dimana semua umat islam merindukannya. Di bulan ini Allah SWT melipat gandakan pahala amal kebaikan yang kita lakukan. Mari saudara semua kita tingkatkan amal ibadah kita dibulan ini dan siapkan hati yang lapang kepada sesama, khususnya kepada orang tua, suami/istri, saudara, kerabat, teman dll. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan pengertian, syarat sah & wajib, rukun, sunah, kafarat, hikmah puasa. Selamat membaca...
A. Pengertian Puasa Ramadhan
Puasa dalam Bahasa Arab berasal dari kata soum atau siyam yang artinya sama
dengan imsak yaitu menahan. Sedangkan menuru istilah syariat islam puasa adalah
suatu amal ibadah yang dilakukan denggan menahan diri dari segala sesuatu
yang membatalkan puasa mulai dari terbitnya fajar sampai terbenamnya matahari
disertai dengan niat karena Allah dengan syarat dan rukun tertentu. Ramadhan
berarti panas terik dari sengatan matahari/ membakar/ bulan yang membakar dosa.
Jadi puasa ramadhan adalah suatu amal ibadah puasa yang dilakukan dalam bulan
ramadhan.
B. Dalil Diwajibkanya Puasa
Adapun dalil yang menunjukkan
wajib puasa dibulan ramadhan yaitu:
Q.S. Al-Baqarah: 183
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ
عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”(Q.S.
Al-baqarah;183)
C. Bacaan Niat Puasa Ramadhan
Niat puasa Ramadhan untuk satu bulan(dibaca pada awal ramadhan):
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَمَضَانَ كِلِّهِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri ramadhaana kulihi lillaahi ta’aalaa
"Aku niat berpuasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan tahun ini
karena Allah Taala"
Niat puasa Ramadhan harian (dibaca setiap hari):
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ االشَّهْرِ رَمَضَانَ هَذِهِ
السَّنَةِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu saumagadin an'adai fardi syahri ramadhana hadzihissanati
lillahita'ala
"Aku niat berpuasa esok hari untuk menunaikan kewajiban puasa pada
bulan Ramadhan tahun ini karena Allah Taala".
D. Syarat Wajib & Syarat
Sah Puasa
*Syarat Wajib:
a) Islam : Puasa hanya diwajibkan bagi orang yang
beragama islam
b) Baligh : (umur 15 tahun ke atas) atau tanda yang
lain. Anak kecil tidak wajib puasa.
c) Berakal : Orang gila tidak wajib berpuasa
d) Mampu melaksanakan puasa : Orang yang tidak mampu samada
kerana tua atau sakit tidak diwajibkan ke atas mereka berpuasa.
*Syarat Sah:
a) Islam. Orang yang bukan Islam tidak sah puasa.
b) Mumayyiz (iaitu dapat membezakan yang baik dengan
yang tidak baik).
c) Suci dari haid (darah kotoran) dan nifas (darah
setelah melahirkan anak). Orang yang kedatangan haid atau nifas tidak sah
berpuasa tetapi keduanya wajib mengganti (membayar) puasa yang tertinggal itu
secukupnya. (Qada': Ialah membayar kewajipan yang ditinggalkan sesudah
waktunya, seperti orang yang meninggalkan puasa kerana haid, wajib ke atasnya
menebus puasa yang ditinggalkan itu di dalam bulan lain. Kalau ketinggalan 3
hari, wajib ke atasnya qada' 3 hari juga)
E. Rukun Puasa
Diantara rukun-rukun puasa yaitu:
a) Niat di dalam hati , niat ini diwajibkan pada
tiap-tiap malam, kerana ibadat puasa pada tiap-tiap hari dalam bulan
Ramadhan adalah perbuatan yang terpisah di antara hari dengan hari yang lain
Sebagaimana Hadis Nabi SAW :
من لم يجمع الصوم قبل
الفجر فلا صيام له
Artinya :”Barang siapa yang tidak berniat puasa sebelum fajar maka tiada
puasa baginya”(Diriwayatkan oleh Ahmad dan Asbus Sunan).
b) Menahan diri daripada makan dan minum atau menahan
dari segala sesuatu yang membatalkan puasa dari keluarnya fajar hingga
tenggelamnya matahari.
F. Orang yang Boleh Tidak
Berpuasa
Orang-orang berikut ini boleh tidak berpuasa tapi harus melakukan
kafarat/denda.
a) Orang sakit
b) Orang dalam perjalanan(Musyafir)
sebagaimana firman Allah:
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا
أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ
الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
Artinya: “Barang siapa yang sakit atau sedang dalam perjalanan, maka
hendaklah dia berpuasa di hari lain. Allah menghendaki keringanan bagi kamu,
dan Dia tidak menghendaki kesukaran ke atas kamu.”(Q.S. Al-Baqarah, Ayat: 185)
c) Wanita haid dan nifas
d) Wanita yang sedang hamil & menyusui, karena
dikhawatirkan menganggu kesehatan dirinya dan anaknya.
e) Orang yang lanjut usia
G. Denda/ Kafarat Puasa
Denda atau kafarat puasa adalah perbuatan yang harus dilakukan sebagai
ganti dari puasa yang ditinggalkan dengan berdasarkan ketentuan Allah SWT. Jika
seseorang tidak melakukan puasa ramadhan dengan alasan atau sebab tertentu yang
dibolehkan syara’ maka berlaku ketentua denda/ kafarat sbb:
1) Wajib mengkhodo’ pada hari lain sesuai dengan jumlah
hari yng ditinggalkan:
a) Orang sakit yang masih bisa sembuh
b) Orang yang sedang dalam perjalanan (Musyafir)
Sebagaimana firman Allah:
وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا
أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ
الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ
Artinya: “Barang siapa yang sakit atau sedang dalam perjalanan, maka
hendaklah dia berpuasa di hari lain. Allah menghendaki keringanan bagi kamu,
dan Dia tidak menghendaki kesukaran ke atas kamu.”(Q.S. Al-Baqarah, Ayat: 185)
c) Wanita yang sedang hamil & menyusui, jika
mengkhawatirkan membahayakan diri sendiri dan anaknya maka wajib mengkhodo’,
tapi jika hanya mengkhawatirkan anaknya saja maka wajib baginya mengkhodo’ dan
membayar fidyah
2) Wajib membayar fidyah yaitu memberi makan(makanan
pokok) fakir miskin pada tiap hari yang ditinggalkan sebesar 1 mud (6 ons).
a) Orang sakit yang tidak ada harapan untuk sembuh
b) Orang tua yang tidak mampu berpuasa.
Sebagaimana firman Allah:
وَعَلَى الَّذِينَ
يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ
Artinya:” Dan atas orang yang mampu tetapi amat payah menunaikannya (kerana
tua, lemah atau sebagainya) hendaklah dia membayar fidyah, (iaitu) memberi
makan orang miskin”
H. Sunah-Sunah Puasa
Diantara Sunah-Sunahnya Puasa Yaitu:
a) Makan Sahur, Rasulullah bersabda:
تَسَحَّرُوا فَاِ نَّ فِى السُّحُورِ بَرَكَةً
Artinya:”Hendaklah kalian makan sahur karena didalam sahur itu terdapat keberkahan”(Mutafaqun Alaih)
b) Mengakhiri sahur, Rasulullah Bersabda:
إن تأخير السحور من سنن المرسلين
Artinya:” Sesungguhnya melewatkan bersahur itu adalah sunnah Para Rasul”(Diriwayatkan oleh Ibn. Hibban)
c) Menyegerakan berbuka, Rasulullah Bersabda:
لا يزال الناس بخير ما عجلوا الفطر
Artinya:” Manusia akan tetap berkeadaan baik selagi mereka menyegerakan berbuka”(Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)
d) Meninggalkan perkataan yang tidak baik, seperti berbohong,
mengumpat, menfitnah dan sebagainya, Rasulullah Bersabda:
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
Artinya:”Barang siapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan beramal dengannya maka Allah tidak mempunyai hajat padanya dalam dia meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya sia-sia).”(H.R. Bukhari)
e) Berbuka dengan kurma atau yang manis-manis atau
dengan air sebelum makan yang lain
f) Memberi makan orang lain untuk berbuka
g) Berdoa ketika berbuka, Doa itu antara lain:
اّلَّلهُمَ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلي رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ
Artinya;” Wahai Tuhanku, karena-Mulah aku berpuasa dan dengan rizki-mulah
aku berbuka”
I. Makruh Puasa
Beberapa hal yang dimakruhkan pada saat puasa yaitu:
a) Berkata yang tidak baik, seperti berbohong,
mengumpat, menfitnah dan sebagainya, Rasulullah Bersabda:
من لم يدع قول الزور والعمل به فليس لله حاجة في أن يدع طعامه وشرابه
Artinya:”Barang siapa yang tidak meninggalkan kata-kata dusta dan beramal dengannya maka Allah tidak mempunyai hajat padanya dalam dia meninggalkan makanan dan minumannya (puasanya sia-sia).”(H.R. Bukhari)
b) Sengaja melambatkan berbuka meskipun sudah masuk
waktu maghrib
c) Berbekam, kecuali kalau terpaksa
d) Bersiwak, sikat gigi dan berkumur secara berlebihan pada
saat matahari sudah tergelincir ke barat(waktu Dhuhur), kecuali terpaksa
e) Sebagaian ulama’ berpandapat bahwa: suntik cacar
termasuk makruh, jika tidak ada keperluan mendesak.
J. Hal-hal yang
Membatalkan Puasa
a) Murtad(keluar dari agama islam)
b) Muntah dengan sengaja
c) Makan dan minum dengan sengaja termasuk juga merokok
d) Haid, Nifas, Wiladah
e) Gila, Mabuk, Pingsan
f) Jimak pada saat puasa, Sebagaimana Hadis Rasulullah
SAW :
Seorang lelaki datang kepada Rasulullah S.A.W, Dan berkata: “Celaka aku,
wahai Rasulullah.” Nabi S.A.W berkata: “Apakah yang mencelakakan engkau?.”
lelaki itu menjawab:” Aku telah bersetubuh dengan isteriku pada waktu siang di
bulan Ramadan.” Rasulullah S.A.W berkata: “Sanggupkah engkau memerdekakan
hamba?”. lelaki itu menjawab: “Tidak sanggup.” Rasulullah S.A.W berkata:
“Hendaklah engkau berpuasa dua bulan berturut-turut?.” lelaki itu menjawab:
“Tidak mampu.” Rasulullah S.A.W berkata: “Adakah engkau mempunyai makanan untuk
diberikan kepada enam puluh orang miskin?.” lelaki itu menjawab:” Tidak.”
Kemudian lelaki itu duduk, sekejap lepas itu datang seseorang kepada Nabi s.a.w
dengan memberi satu bakul besar berisi tamar. Lalu Rasulullah S.A.W bersabda:
“Sedekahkanlah kurma ini.” Kata lelaki itu: "Kepada siapakah?. Kepada yang
lebih miskin daripada aku? Demi Allah tidak ada penduduk kampung ini yang lebih
berhajat kepada makanan selain dari kami seisi rumah.” Nabi S.A.W tertawa
sehingga terlihat gigi taringnya dan berkata:” Pulanglah, berikanlah kurma itu
kepada ahli rumahmu.”(Hadis Riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim)
g) Keluar Mani dengan sengaja, yaitu Dengan cara yang
pada adatnya bisa membuat mani keluar. Atau dengan sengaja memandang, atau
berfikir-fikir, cium, sentuh dan sebagainya sehingga keluar maninya.
Akan tetapi sekiranya keluar kerana bermimpi maka tidak membatalkan puasa.
K. Hikmah-hikmah berpuasa
Berpuasa disamping dapat menambah takewa pada Allah, juga mengandung
beberapa hikmah diantaranya sbb:
a) Akan timbul rasa hibah terhadap fakir miskin yang
sering kali tidak makan sehingga timbul keinginan untuk menolong.
b) Dapat mendidik diri untuk bersabar dalam menghadapai
cobaan dan penderitaan. Sebab orang yang berpuasa itu harus mampu menahan
penderitaan lapar dan haus, sehingga akan terlatih kesabaran hatinya.
c) Dapat mendidik diri untuk bersifat amanah dan
percaya diri. Karena orang yang berpuasa dengan menahan lapar dan haus tidak
ada orang yang tahu kecuali hanya Allah, sehingga akan terlatih sifat amanah
dan percaya dirinya.
d) Dapat mendidik untuk tidak berbuat dusta dan berkata keji
e) Dapat memelihara kesehatan tubuh.
0 Response to "Sebelum Puasa Ramadhan Anda Perlu Tahu Rukun, Syarat Sah & Wajib Puasa"
Post a Comment